WHAT DOES IKN MEAN?

What Does IKN Mean?

What Does IKN Mean?

Blog Article

Apakah nantinya masyarakat lokal di sekitar Nusantara dapat menikmati fasilitas yang sama? Apakah mereka merasa menjadi bagian dari perhelatan yang diselenggarakan di ruang hidup mereka?

Di belakang rumah Pandi terdapat sungai yang selama ini menjadi sumber air mereka. Tetapi sejak Ingestion Sepaku dibangun, sungai itu tak lagi mengalir. Airnya menjadi kotor dan tak bisa dikonsumsi.

The relocation proposal kept becoming mentioned for decades right until the presidency of Susilo Bambang Yudhoyono who supported the idea to produce a new political and administrative centre of Indonesia as a consequence of Jakarta's environmental and overpopulation complications.[22][23]

Beberapa ratus meter dari rumah kontrakan Budi, seorang warga transmigran, Lina Ekawati, mengubah tiga petak sawah yang dia punya menjadi tempat penyaringan air.

Ketika pemerintah bergegas menyiapkan infrastruktur dasar dan menggelontorkan puluhan miliar rupiah demi upacara seventeen Agustus perdana di Ibu Kota Nusantara, masyarakat sekitar menghadapi realita berbeda.

In addition, the new capital metropolis will catalyse infrastructure development, creating Work opportunities and attracting investments to spur nearby economies and improve General economic resilience.

Persoalannya, pesantren ini sebenarnya tidak memiliki sumber air bersih untuk menopang kebutuhan tersebut. Setiap hari, mereka harus membeli air untuk kebutuhan mandi cuci kakus seharga Rp350.000 hingga Rp450.000 per tangki. Itu belum termasuk kebutuhan untuk air minum yang juga harus dibeli.

“Bahwa memang pemerintah Indonesia sangat serius untuk membangun Nusantara ini kedepannya. Nah, ke depan setelah mereka melihat apa yang akan kita bangun hingga 2024, harapan kita adalah nanti pola pola seperti PPP (community private partnership), kemudian partisipasi rakyat melalui Inventive funding, blended IKN finance, you name it,” kata Bambang dalam wawancara dengan BBC Information Indonesia pada bulan Agustus.

Pada momen itu, Jokowi menceritakan bagaimana dia selama 10 tahun terakhir merasa dibayang-bayangi oleh “bau-bau kolonial” ketika berada di istana di Jakarta dan Bogor.

Ukiran kayu di dinding dan lampu kristal di langit-langitnya membuat Istana Garuda terasa megah, walaupun belum banyak interior.

“Ini adalah showcase bagi pemerintah untuk mendapatkan Trader karena kita tahu 80 persen pembiayaan IKN itu bertumpu pada Trader,” kata Eka.

“Ya artinya tidak bisa dipastikan kapan swasta akan tertarik masuk. Dan biaya untuk pembangunan di awal berarti dibebankan seluruhnya kepada APBN.

Belanja lebih berat, defisit bisa melebar, sementara pemerintah sekarang punya kebutuhan yang banyak dan lebih mendesak seperti subsidi dan belanja rutin,” ujar Bhima.

Di sisi kiri jalan dari arah kami datang, rumah jabatan menteri juga telah berdiri. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp14 miliar per device untuk membangun rumah jabatan berkonsep rumah pintar itu.

Report this page